Menonton-lihat informasi di internet mengenai jasa gambar wedding, timbul istilah Gambar Liputan serta gambar candid. Apa ya bedanya?
Gambar Liputan itu gambar yang diatur posenya. Biasanya pas gambar pernikahan tentu ada gambar semacam ini. Umpama gambar2 di pelaminan: keluarga pengantin perempuan, keluarga pengantin laki-laki, temen kuliah pengantin perempuan, dll.
![Beda Foto Liputan dan Foto Candid]( "Beda Foto Liputan dan Foto Candid")
Gambar candid itu Gambar yang nggak diatur posenya. Sang gambargrafer yang mesti jeli meringkus peristiwa2 yang keren serta mesti sigap meringkus peristiwa gambar pernikahan itu dengan kameranya. Umpama, pengantin wanita yang pernah menitikkan air mata waktu pemmengatakann di gereja, pengantin pria yang senewen sebab best-man-nya nggak datang2 padahal udah lewat 15 menit dari jadwalnya dll.
Ini definisi yang murni. Tapi isu2nya, ada juga gambargrafer2 yang ngakunya gambar candid tapi mengatur2 pose. Lagi potong kue, "Yak! Berhenti dulu di situ! ... OK!" Mestinya, ini bukan gambar candid. Lihat liputan wedding serta gambar liputan pernikahan.
Gambar liputan pernikahan berkesan standar (sebab posenya diatur serta angle-nya juga rata2 dari depan); gambar pernikahan candid berkesan nyeni. Tapi kadang2 sangking nyenyinya, ada orang2 yang nggak memahami bahkan sehingga nggak suka sama gambar candid. Masak ngambil gambar liputan wedding dari bawah begini? Kok kepalanya kepotong2? Kok dirinya mukanya nggak kelihatan separoh? dll.
Gambar Wedding candid lebih sulit daripada gambar liputan. Insting serta kepekaan gambargrafer sangat diperlukan di sini. Sehingga kalau mutusin mau liputan pernikahan gambar candid, mesti siapin waktu untuk berburu gambargrafer yang karyanya kami suka.
Lalu, mana yang butuh?
Gambar liputan rasanya mestinya ada (= must). Khususnya buat orang tua kita, gambar semacam ini harus ada.
Gambar candid, kalau berasa butuh serta kalau punya budget, silakan (= nice to have). Sehingga jangan pakai gambar candid aja serta gambar liputan nggak ada sama sekali.
Gambar Liputan itu gambar yang diatur posenya. Biasanya pas gambar pernikahan tentu ada gambar semacam ini. Umpama gambar2 di pelaminan: keluarga pengantin perempuan, keluarga pengantin laki-laki, temen kuliah pengantin perempuan, dll.
Gambar candid itu Gambar yang nggak diatur posenya. Sang gambargrafer yang mesti jeli meringkus peristiwa2 yang keren serta mesti sigap meringkus peristiwa gambar pernikahan itu dengan kameranya. Umpama, pengantin wanita yang pernah menitikkan air mata waktu pemmengatakann di gereja, pengantin pria yang senewen sebab best-man-nya nggak datang2 padahal udah lewat 15 menit dari jadwalnya dll.
Ini definisi yang murni. Tapi isu2nya, ada juga gambargrafer2 yang ngakunya gambar candid tapi mengatur2 pose. Lagi potong kue, "Yak! Berhenti dulu di situ! ... OK!" Mestinya, ini bukan gambar candid. Lihat liputan wedding serta gambar liputan pernikahan.
Gambar liputan pernikahan berkesan standar (sebab posenya diatur serta angle-nya juga rata2 dari depan); gambar pernikahan candid berkesan nyeni. Tapi kadang2 sangking nyenyinya, ada orang2 yang nggak memahami bahkan sehingga nggak suka sama gambar candid. Masak ngambil gambar liputan wedding dari bawah begini? Kok kepalanya kepotong2? Kok dirinya mukanya nggak kelihatan separoh? dll.
Gambar Wedding candid lebih sulit daripada gambar liputan. Insting serta kepekaan gambargrafer sangat diperlukan di sini. Sehingga kalau mutusin mau liputan pernikahan gambar candid, mesti siapin waktu untuk berburu gambargrafer yang karyanya kami suka.
Lalu, mana yang butuh?
Gambar liputan rasanya mestinya ada (= must). Khususnya buat orang tua kita, gambar semacam ini harus ada.
Gambar candid, kalau berasa butuh serta kalau punya budget, silakan (= nice to have). Sehingga jangan pakai gambar candid aja serta gambar liputan nggak ada sama sekali.